Selasa, 17 September 2013

My Destiny

Kali ini saya ingin bercerita mengenai pengalaman hidup. Pengalaman dalam penentuan kehidupan saya di masa mendatang.


Sekarang disinilah saya berada, Makassar ibukota Sulawesi Selatan. Sekarang saya kuliah semester 1 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Dan masih dalam masa pengkaderan sebagai mahasiswa baru dengan nama angkatan Periodontal 2013 “semangat teman teman!” :D


Waktu SD saat guru mengajarkan mengenai cita-cita, guru akan menanyakan kepada siswanya “apakah cita citamu?”. Jujur saja saya sangat bingung saat itu untuk menjawab apa cita cita saya. Tapi saat giliranku tiba dengan spontan saya menjawab “dokter”. Jawaban itu sepertinya mucul karena banyak anak kecil yang ingin menjadi dokter.

Tapi, setelah beranjak ke SMP dan SMA, saya mulai menyadari cita-cita itu apa. Profesi apa sebenarnya yang saya inginkan.  Dan tentu saja saya semakin yakin saya tidak memiliki cita-cita. Kalo ada orang bertanya apa sih cita-citaku, saya akan menjawab “tidak tau, biarkan mengalir saja”. Dan akhirnya semuanya mengalir  begitu saja.

Saya adalah salah satu pelayan Tuhan di GBI ROCK(Representative of Christ Kingdom) Palu sebagai pemain keyboard. Di gereja kita di ajarkan untuk menentukaan cita cita kita, agar kita berusaha untuk menggapainya. Karena tanpa tujuan dan cita-cita, hidup kita tidak ada artinya. Sayangnya, saya teap tidak bisa menentukan cita cita saya. Ada 2 alasan saya mengapa saya tidak ingin menentukan cita-cita saya. Yang pertama saya belum tau dari antara profesi itu bagaimana kerjanya nati, apakah susah, tidak sesuai kemampuan, dll. Yang kedua saya takut untuk mengambil keputusan, karena kalau hal itu tidak tercapai, saya akan merasa malu. Dan hal itulah yang menhambat saya untuk menentukan pilihan saya.

Tentunya masa penentuan jurusan kuliah pun tiba. Dan tentu saja saya harus menentukan dari sekian banyak jurusan, mana yang akan menjadi pilihan saya. Jurusan itu pun yang akan menentukan profesi saya di masa mendatang. “Bingung” adalah kata yang tersimpan di dalam otakku. Saat pemilihan jalur SNMPTN (jalur periksa nilai raport) tiba, akhirnya pilihanku jatuh di STEI (Sekolah teknik elektro dan informatika) di ITB. Saya memilih pilihan itu karena saya merasa mampu dalam bidang itu dengan basic yang telah saya pelajari selama SMA, dalam ajang Olimpiade Sains Nasional bidang Komputer. Saat itu saya bersama sama teman-teman saya yakin kita pasti lulus dalam pilihan kita masing-masing.

Setelah selesai ujian nasional, liburan tiba. Penentuan kelulusan pun belum diumumkan, tapi saya yakin dan berharap 100% siswa SMAN Model Terpadu Madani lulus. Beberapa minggu saya lewati hanya di rumah, saat teman teman saya ke luar kota untuk bimbingan persiapan mengikuti ujian SBMPTN(tes tulis) saat SNMPTN tidak lulus. Dan akhirnya orang tua saya dan saya mengambil keputusan untuk mengirimkan saya ke Bandung mengikuti bimbel di Ganesha Opertaion Bandung.

Akhirnya saya berangkat ke Bandung untuk mengikuti bimbingan belajar selama 1 bulan. Saya pun bertemu dengan Pdm. Dr. Ir. Bob Foster, MM direktur utama ganesha operation. Dia juga bergerja di GBI ROCK(Representative of Christ Kingdom) Bandung. Dan saya pun mulai mengikuti bimbingan di GO. Dalam bimbingan, guru-guru menginstruksikan siswa untuk memulai memilih jurusan yang di ambil. Dan saya pun memilih jurusan jurusan yang berada di kota bandung atau Makassar. Karena  orang tua saya hanya membolehkan saya kuliah di kedua tempat itu. Pastinya saya memilih jurusan yang berhubangan dengan informatika. Bimbingan pun terus berjalan.

Saat pengumuman SNMPTN tiba, semua siswa mulai melihat pengumuman di internet apakah lulus atau tidak. Dan ketika saya membukanya, ada tulisan “Maaf anda tidak lulus” dan akhirnya pilihan STEI ITB lewat begitu saja. Banyak teman saya yang tidak lulus perguruan tinggi di Jawa. Rasa kecewa pastinya ada di dalam hati, tapi akhirnya saya berusaha untuk lulus pada tes SBMPTN selanjutnya. Dari situ saya sadar, dalam SNMPTN ini saya terlalu mengandalkan kemampuan saya sendiri. Saya tidak mengandalkan Tuhan dalam hal ini. Saya merasa mampu, padahal kemampuan saya tidak ada apa-apanya. Karena itu saya pun sadar kesalahan saya, dan saya berdoa memohon maaf kepada Tuhan.

Tiap hari, saya selalu mendoakan tes SBMPTN, tujuan hidup saya, dan pemilihan jurusan. Saya menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan. Saya terus mengatakan bahwa saya hanya ingin menjadi orang yang berguna. Saya ingin menjadi “garam dan terang dunia”. Dan saat bimbingan, saya bertemu guruku dan disitu saya konsultasi mengenai pemilihan jurusan saya. Dia pun menyarankan untuk mengambil bidang kesehatan, yaitu dokter, kesehatan masyarakat, dll. Katanya, sambil bekerja saya pun dapat melayani orang lain yang membutuhkan bantuan. Dan akhirnya saya pun mengambil keputusan untuk memilih jurusan di bidang kedokteran. Saya berdoa menyerahkan seluruh kehidupan saya ke tangan Tuhan, dan saya berdoa bahwa saya ingin menjadi dokter dan melayani orang lain. Tapi semuanya saya serahkan kepada Tuhan untuk memilih mana yang terbaik buat saya, dan apa tujuan hidup yang telah Tuhan berikan untuk saya.

Saat ujian SBMPTN tiba, saya merasa terganggu karena saya ingin ke toilet untuk buang air kecil tapi tidak diperbolehkan keluar selama tes berlangsung. Dan banyak soal yang saya jawab dengan pilihan sembarang menurut logika. Saya mengerjakan soal denganh tidak fokus. Dan saat ujian selesai, saya langsung ke toilet. Dalam hatiku saya mengatakan bahwa kalau memang Tuhan inginkan saya disitu, pasti saya lulus. Kalau tidak, berarti Tuhan memiliki jalan lain untuk saya tempuh.

Saat pengumuman SBMPTN tiba, saya sangat bersyukur karena saya bisa lulus di Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar. Saya tidak menyangka bahwa saya bisa lulus, dengan keadaan seperti itu saat menjawab soal. Dan saya percaya Tuhan punya rencana yang indah untuk saya di Fakultas kedokteran gigi ini.

Sekarang saya bersama teman-teman periodontal 2013 yang baik-baik imut-imut lucu-lucu dan banyak karakter di dalamnya.


Sekian cerita saya kali ini, semoga bermanfaat buat pembacanya J

1 komentar:

  1. well done ce2 ge
    cayyo...
    moga bisa melayani sesama
    Tuhan Yesus berkati

    BalasHapus